CINTA
TAK SEMULUS JALAN ASPAL
Masih
terlalu pagi untuk bersiap berangkat sekolah, peraturan sekolah lah yang
mengharuskan ku berangkat sekolah jam setegah6 pagi karena akan di adakan apel
pagi sebelum pelajaran dimulai, sekolah ku memang menerapkan sistem militer dan
terkenal sangat disiplin, ku pacu sepeda motor ku dengan kecepatan 40km perjam,
karena jarak sekolah dengan rumah lumayan dekat, sesampainya disekolah aku
segera bersiap menuju lapangan untuk apel, sepanjang apel aku gelisah mencari kesemua
arah,tapi aku tak menemukan sosoknya, Dion sahabat dekat ku, kemana dia? Apa
dia telat? Selalu saja seperti itu padahal aku sudah sering kali memberitahukan
padanya untuk merubah sifat buruknya yaitu sering telat dan bolos sekolah, apel
pagi telah selesai di laksanakan dan aku
langsung masuk kelas, jam pelajaran pertama aku duduk seorang diri karena teman
sebangku ku yaitu Dion sedang dihukum, jam pelajaran kedua pun dimulai dan Dion
sudah duduk disamping ku, namun seperti ada yang aneh, dia terlihat pucat, apa dia
sedang sakit? Sudah 3 hari ini aku tak bicara padanya karena dia membuat ku
kecewa, dia bilang tak akan tawuran tapi nyatanya tetap saja tawuran.
Tak
terasa bel pulang sudah berbunyi, Dion tak beranjak dari bangkunya begitu juga
dengan ku, sekarang hanya ada aku dan Dion didalam kelas,cukup lama kita
terdiam sampai akhirnya Dion memulai pembicaraan “key, kamu masih marah”
nadanya datar tanpa melihat kearah ku “menurut kamu?” jawab ku singkat “marah” katanya
lebih singkat dari jawaban ku, “aku pulang duluan” aku beranjak dari bangku dan
berjalan keluar kelas meninggalkan Dion
“dasar
menyebalkan, seharusnya dia minta maaf dan jika sedang bicara dengan ku,
melihat lah ke arah ku bukan ketembok”
gumam ku dalam hati..
***
Pulang
sekolah aku tak langsung pulang kerumah tapi mampir ke taman ku pacu sepeda motor ku lumayan cepat karena
suasana hati ku yang sedang panas.
Ku
parkir motor dan berjalan mencari tempat yang enak untuk bersantai, saat sedang
asik bersantai tiba-tiba ada seseorang duduk disebalah ku, ternyata Dion yang
duduk disamping ku, tak ku sangka dia menyusul ku ke taman “maafin aku key,
jujur aku ga bisa diem-dieman sama kamu,aku janji ga tawuran lagi” sekarang
nada bicaranya lebih lembut dan dia berbicara melihat ke arah ku “apa janji mu
kali ini bisa ku percaya?” aku tak yakin karena bukan hanya sekali dia mengingkari
janjinya “peganglah janji ku kali ini, jika ku melanggarnya aku siap berhenti
jadi sahabatmu” jujur aku pun tak bisa berdiam terus menerus dengan Dion,
rasanya ada yang hilang jika Dion tak bersama ku, tanpa berfikir panjang aku
langsung memaaf kan nya”ya ku maafin
kamu”
“makasih
key, kita pulang yuk”
“yuk..
tapii kita beli ice cream dulu di tempat biasa”
“siipppp
bos”
Mulai
saat itu Dion tak pernah lagi ikut tawuran dan hari-hari ku dengan nya menjadi
lebih asik, sampai pada suatu hari ada anak baru di sekolah kami yang sangat
cantik bernama Rena, banyak cowok di sekolah mengejar-ngejar Rena untuk
dijadikan pacar nya, begitu juga dengan Dion dia termasuk cowok yang
mengejar-ngejar cinta Rena, sekarang Dion berubah dia lebih dekat dengan Rena ,
aku sadar aku hanya sahabatnya yang tak mungkin melarang dia untuk mendekati Rena
, tapi aku merasa kehilangan Dion kehilangan sosok sahabat yang selalu ada
disaat ku membutuhkan tempat untuk berbagi kesedihan dan kesenangan, aku merasa
jenuh duduk bersebelahan dengan Dion, karena sepanjang pelajaran berlangsung
dia selalu bertanya tentang Rena ,taukah dia setiap kali ku mendengar nama Rena
yang keluar dari mulut nya membuat hati ku sakit, aku merasa tak dianggap lagi
sebagai sahabatnya sekarang yang ada difikirannya hanyalah Rena,Rena dan Rena,
di sela-sela pelajaran berlangsung pak agus guru biologi memberitahu akan
diadakan perkemahan untuk belajar mengenal alam lebih dekat yang akan diadakan
esok lusa.
Jam
pelajaran telah usai aku bersiap pulang tapi Dion menghentikan langkah ku “key
, mengapa akhir-akhir ini kamu selalu menghindar dari ku?” Dion mengenggam
tangan ku “bukan nya kamu yang selalu sibuk dengan urusan mendekati Rena, apa
kamu pernah berfikir akhir-akhir ini kamu menjauh dari aku, yang ada hanya Rena
dan Rena tanpa kamu tau perasaaan ku seperti apa?” aku keluarkan semua
unek-unek dikepala ku dan tak sadar meneteskan air mata “ key, maafkan aku jika
akhir-akhir ini tak mempedulikan mu, aku tak bermaksud mengacuhkan mu” Dion
mencoba menjelaskan kesalahpahaman ini pada ku “lepaskan tangan mu, aku mau pulang” Dion
melepaskan tangannya dan aku segera berlari sambil menangis menahan perih yang
ku rasa, mengapa perasaan ini begitu menyakitkan apakah aku mencintai Dion?
Entah lah yang jelas rasanya sakit sekali menerima kenyataan Dion lebih memilih
Rena dari pada aku sahabatnya.
***
Saatnya
berkemah, aku bingung harus duduk di bangku yang mana semua nya penuh karena
aku terlambat datang, ada kursi kosong dan itu disebelah Dion, terpaksa aku
duduk di sebelah Dion karena hanya tersisa satu kursi saja, sepanjang
perjalanan aku hanya terdiam sambil mendengarkan ipond tanpa berbicara sepatah
kata pun dengan Dion , sesekali Dion melihat kearah ku , namun aku tak
menghiraukannya dan justru berpura-pura tidur , sesampainya di tempat kemah
semua murid sibuk mendirikan tenda perkelompok, kebetulan aku satu kelompok
dengan Rena, “ mengapa aku harus satu kelompok dengannya , ini tak adil karena
aku akan lebih sering melihat Dion berduan dengan Rena” gumam ku dalam hati,
saat kita sedang mendirikan tenda Dion
datang memberikan bantuan “ ada yang bisa ku bantu?” Dion memberikan bantuan
kepada ku “tidak, aku bisa menyelesaikannya sendiri yang harusnya kamu bantu Rena
sepertinya dia kesulitan” jawab ku ketus
“ dion pun langsung menghampiri Rena, dan aku segera pergi karena tak sanggup
harus melihat dia berdua, aku berlari tanpa arah dan tujuan yang jelas suasana
hati ku tak menentu yang ku rasa saat ini hanya rasa cemburu melihat kedekatan
Dion dan Rena, tanpa sadar aku sudah berlari
terlalu jauh dari tenda, sekarang aku makin takut berada di tengah hutan
seorang diri. “tolong.. tolong” aku berteriak sekencang-kencangnya meminta
bantuan.
“seluruh
peserta perkemahan diharap berkumpul” suara pak Agus menyuruh peserta berkumpul
karena akan ada pembagian kelompok, “oke semua sudah berkumpul sekarang
pembagian kelompok” pak Agus menyebut satu persatu nama siswa dan kelompoknya
sampai akhirnya nama Keyla di panggil “ kelompok lima Keyla Apriliani , Dion
erlangga, Tyas Ningsih, Rino Prastya dan Rena Ningrum, harap berkumpul” “ pak
keyla tidak ada” teriak Rino, Dion baru
menyadari bahwa Keyla tak ada setelah kejadian tadi “ kemana keyla?” tanya pak
Agus “ tadi saya melihat Keyla lari kearah hutan sambil menangis pak” jawab
Tyas yang melihat Keyla berlari kearah hutan “sebaiknya kita cari Keyla
bersama-sama” perintah pak agus, tanpa fikir panjang Dion segera berlari kearah
hutan dan mencari Keyla di temani oleh Rena, “keyla kamu di mana?” teriak Dion
“ keyla ... keyla” teriak Rena Dion
begitu cemas dan tak henti mencari keyla tanpa istirahat “dion, sepertinya kita
perlu istirahat sejenak” usul Rena yang sudah lelah karena terus mencari Keyla
“ baiklah tapi hanya sebentar karena aku khawatir terjadi sesuatu terhadap
Keyla” dion pun beristirahat sejenak “Dion kamu begitu khawatir dengan keyla, apa
kamu sayang sama keyla” Rena bertanya pada Dion , karena Rena merasa Dion takut
kehilang keyla “keyla sahabat ku dari kecil wajar jika aku mengkhawatirkannya”
jawab Dion “tidak dion , aku melihat ada yang lain dimata kamu dan Keyla, Keyla
cemburu setiap kali melihat aku dekat dengan mu dan mungkin dia lari kehutan
pun karena dia cemburu melihat kamu dekat dengan ku” Rena menjelaskan semua
yang dia rasakan selama dekat dengan Dion, sedangkan Dion hanya terdiam dan
memikirkan kata-kata Rena “sudah cukup istirahatnya kita lanjutkan mencari
keyla karena sebentar lagi langit akan gelap”
Dion dan Rena terus berjalan menelusuri hutan untuk mencari Keyla.
Mana
jalan keluar dari hutan ini, seberapa jauh lagi aku harus berjalan rasanya aku
sudah tak sanggup lagi untuk berjalan.
“keyla...
keyla kamu dimana!” Dion terus memanggil Keyla,
sepertinya
aku mendengar suara seseorang memanggil nama ku “tolongggg aku di sini” Keyla
berteriak sebisa mungkin karena tubuhnya sudah sangat lemas “dion , aku tadi
mendengar suara dari arah sana” Rena mendengar suara Keyla dan langsung
mengajak Dion untuk kearah datangnya suara , ternyata benar , Dion dan Rena
menemukan Keyla dalam keadan lemas “ key, kamu dengar suara aku” Dion langsung
merangkul Keyla “di di dion aaku saaaayy” Keyla langsung tak sadarkan diri, “
kkeeeeeeeeyyylllllllllllaaaaaaaaaaaa!” Dion memeluk tubuh Keyla erat, dia sadar
bahwa Keyla begitu berarti untuknya dan dia tak ingin kehilangan keyla karena
Dion sangat menyayangi Keyla.
Keyla
di bawa ke rumah sakit dan keesokan harinya ia baru sadarkan diri, Dion selalu
menunggu Keyla sampai Keyla sadar “ diioon” Keyla sadar dan dengan terbata-bata
memanggil nama Dion “key kamu sudah sadar” Dion memegang tangan Keyla erat
seakan tak ingin melepaskannya “iya, maafin aku udah ngebuat kamu susah” Keyla
menangis “ga key, aku yang harusnya minta maaf karena selama ini tak pernah tau
bagaimana perasaaan kamu” Dion mencurahkan semua isi hatinya didepan keyla “aku ikhlas kalau kamu memilih Rena,
mungkin kemarin aku belum dewasa dalam menerima keadaan” keyla mencoba lebih
sabar menerima apa yang akan terjadi dan mengikhlaskan dion untuk rena “tidak
key, aku akan tetap jadi milik kamu selamanya, karena aku sadar kamu lah orang
yang paling ku sayang” Dion memeluk Keyla, Keyla hanya bisa terdiam di pelukan
Dion , ternyata perkiraan Keyla tadi salah , Dion justru memilih dia bukan
Rena, apa ini yang namanya cinta ? fikir keyla dalam hati “ aku juga sayang kamu Dion”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushaii, cerpennya menarik juga :)
BalasHapusmakasih :)
BalasHapus